Selasa, 04 November 2014

Oh Agustus

Agustus oh agustus 4 bulan sudah engkau berlalu melintasi garis hidupku engkau biasa saja seperti bulan-bulan lainnya tapi mengapa di usiaku yang ke 21 engkau seakan mengambil alih semua cerita tentang perasan, ya perasaan ini. seakan semua cerita-cerita tertuang padamu agustus, semua rasa yang kurasakan bercampur menjadi kalut dalam cerita hidupku.
Dimulai dengan memendam perasaan kepada seseorang yang selalu ku berharap untuk bisa mendekatinya sedari dulu ketika awal-awal bertemu, tapi aku menganggap diriku terlalu kecil untuk bisa meraihmu dan aku hanya bisa mengagumimu dari hatiku tanpa ada seorangpun yang tahu, selama itu namamu tersimpan dalam hatiku tanpa aku nyatakan atau lontarkan kepada orang karena aku sadar keadaanku yang sangat jauh darimu. setiap kali aku mencoba mendekatimu dengan cara yang biasa mungkin tidak ada yang beda dengan percakapan biasa meski hanya dalam sms tapi kau membalasnya dengan singkat tapi tahukah kamu jika seperti itupun aku sudah merasa senang, tahukah jika aku menanyakan kabar padamu itu merupakan ungkapan perasaanku untuk benar ingin memastikan apakah dirimu baik-baik saja karena belum pernah aku menanyakan kepada seseorang yang tidak terlalu dekat denganku apalagi itu adalah seorang perempuan maka pertanyaan itu sungguh pertanyaan perasaan, sekian lama aku mengagumimu hanya bisa aku luapkan dalam hati dan tidak berbentu apapun.
oh ya agustus kembali ke agustus dimana awal kisah semuanya terjadi, tanggal 1 menyatakan perasaan tapi bukan kepadamu melainkan kepada temanmu tapi perasaan itu tak aku rasakan seperti perasaanku padamu, itu hanya perasaan yang biasa saja tapi aku tak habis pikir juga kenapa aku melakukan hal itu. seminggu setelah itu aku menerima sms yang tak biasa yaitu sms darimu yang datang sebelum subuh yang tak pernah dirinya melakukan hal itu, senang tentu dan disinilah kelnjutan certinya, karena waktu hampir subuh yang sepi aku hanya merasa didunia ini hanya ada aku dan dia yang sedang pegang hape untuk smsan jadi perbincangan dalam sms aku kerucutkan ke hal pribadi dan aku mengungkapkan perasaanku padany sungguh aku bukan main-main aku menyatakan perasaanku, ya meskipun aku sudah menyatakan kepada orang lain tapi aku merasa itu bukanlah sebuah pernyataan karena hanya dalam selang beberapa menit aku menyatakan dan langsung diterima seakana hanya sandiwara jadi aku menyatakan perasaanku yang sesungguhnya pada hari dimana sms sebelum subuh datang orang yang aku kagumi. aku sadar atas kesalahanku tapi itu belum seminggu belum melekat hubungan itu jadi aku berfikir bahwa aku takan berbohong pada diriku sendiri tentang perasaan ini.
perbincangan dengannya berlanjut ke hari-hari berikutnya sampai sampai dia menelepon dan aku kaget bercampur senang hal yang tak pernah terpikirkan antara aku dan dia obrolan di telepon itu sangat seru ya meskipun seperti biasa saja dan cukup lama.
ah sudah ahh, aku sedih aku seakan terlihat bodoh sekarang.

Tidak ada komentar: